Sunday, March 1, 2015

BAB II

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor
Menurut ( Gross, John. M. 2002. Fundamental of Preventive Perawatan. Hal: 5-8 )
“Perawatan adalah sebuah operasi atau aktivitas yang harus dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk melakukan pergantian kerusakan peralatan dengan resources yang ada. Perawatan juga ditujukan untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisinya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, memperpanjang usia kegunaan mesin, dan menekan failure sekecil mungkin”.
Manajemen perawatan dapat digunakan untuk membuat sebuah kebijakan mengenai aktivitas perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian manajemen ke dalam sebuah program perawatan. Pada umumnya, semakin tingginya aktivitas perbaikan dalam sebuah sistem, kebutuhan akan manajemen dan pengendalian di perawatan menjadi semakin penting. Berikut adalah sembilan pendekatan untuk membuat sebuah program perawatan yang efektif:
1. Mengidentifikasi kekurangan eksisting.
2. Membuat tujuan akhir dari program.
3. Menetapkan skala prioritas.
4.  Menetapkan parameter untuk pengukuran performansi.
5. Menetapkan rencana jangka pendek dan juga jangka panjang.
6. Sosialisasi perencanaan terhadap bagian-bagian yang terka
7. Implementasi perencanaan.
8. Laporan berkala.
9. Pemeriksaan kemajuan secara rutin.
Definisi pemeliharaan menurut O’Connor (2001,p407) adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta meperbaiki. Melakukan penyesuaian atau pengantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada.
Perawatan adalah sebuah operasi atau aktivitas yang harus dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk mempercepat pergantian kerusakan peralatan dengan resources yang ada. Perawatan juga ditujukan untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisinya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, memperpanjang usia kegunaan mesin, dan menekan failure sekecil mungkin.(sumber: http://www.ittelkom.ac.id/library)
Sistem informasi Perawatan komputer labor STMIK Indonesia suatu sistem yang memantau dan mencatat kerusakan komputer labor STMIK Indonesia, sehingga dengan adanya sebuah sistem yang dapat memantau keadaan komputer labor dapat meminimalkan kerusakan dan kendala yang terjadi pada labor komputer STMIK Indonesia Padang.
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1 Pengertian Sistem dan Sistem Informasi.
Sistem dapat didefenisikan melalui dua kelompok pendekatan, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemen-elemennya. Berikut adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli sistem informasi.

Gordon B.Davis dalam Jogianto (2005:2),” mengatakan bahwa defenisi Sistem lebih menekankan pada komponen atau elemen-elemen yaitu : Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Menurut Dr. Azhar Susanto dalam Haris Munandar (2011:10) “Sistem adalah kumpulan / grup dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.
Kedua defenisi sistem diatas memiliki maksud yang sama tetapi berbeda dalam pendekatannya. Para ahli banyak menggunakan defenisi sistem dengan menekankan pada komponen-komponen atau elemen-elemen. Defenisi ini memiliki pengertian yang lebih luas, lebih diterima dalam masyarakat karena kenyataannya sistem terdiri dari beberapa sub sistem. Dari defenisi diatas, informasi (Informasi) merupakan hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih dari satu kejadian (Jogianto,2005:2).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogianto,2005:8).
Menurut Abdul Kadir  dalam Haris Munandar (2011:16) “Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang”.
Dari beberapa pengertian informasi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan pengumpulan sejumlah data yang telah diolah sehingga menjadi lebih bermakna dan bearti bagi yang menerima nya serta mengurangi tingkat keraguan/ketidak pastian terhadap suatu kejadian.
Informasi yang dihasilkan harus memenuhi kualitas (quality of information) yaitu :
1. Keakuratan dan teruji kebenarannya bearti informasi harus bebas kesalahan-keaslahan tidak biasa atau menyesatkan.
2. Tepat waktu, bearti informasi harus disajikan secra tepat waktu , mengingat informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan , informasi akan memiliki nilai yang tinggi, jika informasi tersebut diterima oleh mereka yang membutuhkan.
Melihat begitu pentingnya informasi bagi manajemen, maka suatu organisasi harus memiliki sistem informasi (Information Sistem). Diketahui bahwa merupakan hal yang sangat penting  bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogianto (2005:11) mendefenisikan:
”sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan dengan laporan-laporan yang diperlukan. Dengan kata lain, sistem informasi merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berintegrasi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan”.

2.2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.
Analisis sistem adalah suatu penguraian dari sistem informasi yang masih utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (System Planning). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.
Tahap analisis sistem terhadap langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem.
Menurut Jogianto (2005:130), Suatu rancangan melalui beberapa tahapan, yang menjelaskan urutan langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain :
1. Mengidentifikasi masalah (Identify)
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah-langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisa sistem, masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pernyataan yang diinginkan untuk dipecahkan.
Tahapan-tahapan dalam mengidentifikasi masalah adalah:
a) Mengidentifikasikan penyebab masalah.
b) Mengidentifikasikan titik keputusan
c) Mengidentifikasikan personil-personil
2.  Memahami dari kerja sistem yang ada (Understand)  Memahami kinerja
3. Menganalisa hasis penelitian (Analize)
4. Membuat laporan dari hasil analisis (Raport)

2.3 Tahap – tahap Perancangan Sistem
Desain sistem merupakan tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefenisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah diinstalasi dari sistem yang benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem.
Desain sistem terdiri dari beberapa tahapan Jogianto (2005:195) yaitu :
a. Desain sistem secara global merupakan rancangan umum dari program aplikasi untuk membuat informasi mengenai isi program secara keseluruhan dari alur program yang dibuat.
b. Desain sistem secara rinci, merupakan penjabaran lebih lengkap dan terperinci dari desain sistem secara global.
Dari defenisi diatas desain sistem adalah proses pengambaran, pemetaan sebuah perancangan dari suatu sistem yang akan dikembangkan baik secara konseptual (global) maupun secara rinci.

2.3.1 Alat Bantu dalam Perancangan Sistem dan Program.
Langkah  Langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan merancang suatu sistem dan program adalah membuat usulan pemecahan masalah secara logical. Aalat bantu yang digunakan antara lain :
a. Bagan Alir Sistem.
Aliran sistem informasi merupkan bagan yang menunjukan arus pekerjaan serta keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Adapun symbol-simbol yang digunakan pada sistem ini dilihat pada tabel berikut :
Nama
Simbol
Keterangan
Documen

Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.
Kegiatan manual

Menunjukan pekerjaan yang dilakukan tanpa komputer.
Proses

Menunjukan kegiatan proses dari operasi program komputer.
Simpanan

Menunjukan pengarsipan file
Simbol Penghubung

Menunjukan penghubung kehalaman yang sama atau kehalaman berikut.
Simbol garis alir

Menunjukan arus proses.
Tabel 2.1 Simbol Aliran Sistem Informasi
Sumber : http://febriani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5616/Flowchart.pdf
b. Konteks Diagram
Merupakan diagram yang menggambarkan hubungan kegiatan yang saling terkait dalam proses pengolahan data, antara pengolahan data, pemberian data dan penggunaan data. Adapun simbol yang mewakili suatu proses data dijelaskan pada tabel 2.2 berikut ini.
Nama
Simbol
Keterangan
External Entity (Kesatuan Luar)

Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berbeda dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Data Flow (Arus Data)

Menghubungkan antara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan masukan pada sistem atau hasil proses.
Pengolahan Data

Gambaran suatu data yang sedang diproses.
Tabel 2.2 Simbol Konteks Diagram
Sumber : http://kuliah.dinus.ac.id/ika/prc2.html

c. Aliran Sistem (System Flowchart).
Sistem flowchart merupakan bagian yang menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan diagram aliran sistem flowchart dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Nama
Simbol
Keterangan
Start /End

Untuk menunjukan awal dan akhir program
Input/output

Operasi untuk mamasukan data (input) dan menampilkan data (output)
Proses

Proses pengolahan aritmatik dan pemindahan data.
Garis alir

Menghubungkan antara simbol (elemen) yang lain dan sekaligus menyatakan arah aliran.
Tabel 2.3 Simbol Aliran Sistem Flowchart
Sumber : http://febriani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5616/Flowchart.pdf
d. Data Flow Diagram
Menurut Andri Kristanto (2008:61) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem. Dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terlihat pada tabel berikut

Nama
Simbol
Keterangan
External Entity (Kesatuan Luar)

Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Data Flow (Arus Data)

Menghubungkan antara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan masukan pada sistem atau hasil proses.
Process (Proses)

Adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil arus data yang keluar dari proses.
Data Store (Simpan Data)

Simpan data merupakan simpanan dari data.
Tabel 2.4 Simbol Data Flow Diagram
Sumber : http://dianpuspita.dosen.narotama.ac.id/files/2011/04/Materi-4.pdf
Aturan dalam perancangan DFD adalah :
1. Identifikasi terlebihdahulu semua kesatuan luar (external entites) yang terlibat dalam sistem. Kesatuan luar ini merupakan kesatuan (entity) diluar sistem karena diluar sistem bagian pengolahan data (sistem informasi).
2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
3. Gabarkan terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram)
e. Entity Relation Diagram.
Menurut Andi Kristanto (2008:91) ERD gambaran dunia nyata diistilahkan dalam obyek dan relasinya. Teknik ER biasa digunakan untuk mengembangkan inisial dari desain basis data.
Sebagaimana standar model pada modelnya maka standar ED adalah persegi panjang yang memiliki entity dan hubungan diwakili oleh tanda diamond (intan) serta kardinality oleh tanda l, M dan N.
Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram dijelaskan
Nama
Simbol
Keterangan
Himpunan Entitas

Himpunan Entitas (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang , organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Link




Link data ini menghubungkan antara proses, simpanan data dan kesatuan luar, arus data ini menunjukan masukan pada sistem hasil proses.
Himpunan Relasi

Merupakan relasi antar entity
Attribute Key

Attribut Field

Tabel 2.5 Simbol Entity Relationship Diagram (Diagram E-R)
Sumber : http://buset.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15818/simbol+ERD.pdf

f. Desain File
Desain file adalah kumpulan dari item data yang diatur dalam satu record dimana item-item data tersebut untuk memproses tertentu.
g. Desain Input
Desain input berfungsi mengefektifkan biaya pemasukan data, untuk mencapai keakuratan yang tinggi dan untuk menjamin pemasukan data dapat diterima dan dimengerti pemakai.
h. Desain Output
Desain output atau keluaran merupakan hal yang tidak boleh diabaikan karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap pemakai yang memerlukan. Menurut penulis analisa yang digunakan dalam proses analisa sistem yaitu context diagram, data flow diagram, entity relation diagram, desain file, flow chart, desain input, dan desain output yang kesemuanya saling berhubungan.

2.3.2 Implementasi Sistem Informasi.
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan, juga termasuk menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi.
Implementasi sistem merupakan tahap akhir dari pengembangan sistem yaitu menerapkan sistem untuk dioperasikan. Kegiatan-kegiatan dalam implementasi terdiri dari pemilihan personil, pemilihan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software),pemograman dan pengujian program serta pengujian sistem.
Menurut Jogianto dalam Kristiana (2011:28) “Tahap implementasi sistem (system implementation) merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi dan pengetesan program”.
Testing terhadap program dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu white box dan blackbox. Metode whitebox  melakukan testing dengan melihat source code program dan dilakukan programer dengan cara menjalankan debugging. Metode black box dilakukan tanpa melihat source code program. 
Dari defenisi diatas, maka proses implementasi sistem harus melewati minimal 3 tahapn :
1. Pengujian atas sistem yang dikembangkan
2. Mengadakan pelatihan terhadap sumber daya manusia yang akan mengoperasikan sistem tersebut.
3. Melakukan perawatan terhadap sistem yang akan dikembangkan.
2.3.3 Pengertian Pengolahan Data.
Menurut Clara Pralystia (2009:11) “Data berasal dari kata jamak datum dalam bahasa inggris bearti suatu yang diketahui atau dianggap. Suatu yang telah terjadi disebut fakta”.
Menurut Austin CJ dalam Clara Pralystia (2009:11) “ data adalah fakta kasar atau gambaran yang dikumpulkan dari keadaan tertentu, jadi data adalah fakta, belum diolah dan kasar”.
Menurut Andi Kristanto (2008:8)” Pengolahan data (data processing) adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”.
Pengolahan data adalah segala macam pengolahan terhadap data untuk membantu menghasilkan data sesuai dengan yang diinginkan sehingga dapat segera dipakai. Data mentah belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Jadi pengolahan data adalah suatu proses yang menerima data sebagai masukan, diproses oleh program tertentu dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk informasi.
Suatu pengolahan data merupakan sub sistem dari sistem informasi. Agar dapat diolah data dimasukan terlebih dahulu kedalam sistem pengolahan data disajikan melalui proses keluaran. Jadi pengolahan data sendiri merupakan elemen dari sistem pengolahan data.
Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan nama Pengolahan Data Elektronik (PDE) yaitu manipulasi data kedalam bentuk yang lebih bearti berupa sistem informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu Komputer. Data mentah belum dapat dikatakan suatu informasi sehingga perlu diolah lebih lanjut. Jadi pengolahan data adalah proses suatu manipulasi data yang menerima data sebagai masukan (input), diproses (processing), oleh program tertentu yang tersimpan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk informasi (output). Suatu proses pengolahan data yang terdiri dari 3 tahapan dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data (Data processing cycle) yaitu input, proses dan output dapat dilihat pada gambar berikut :
Input
Proses
Output


Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data
    Tiga tahapan dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebh lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan (expanced data processing cycle) dapat ditambahkan tiga atau lebih tahapan lagi yaitu Organitation, storage dan distribution. Dapat dilihat pada gambar berikut :
Organitation
Input
Proses
Output
Distributing
Input
   




Gambar 2.2 Pengembangan Siklus Pengolahan Data

1. Organitation Tahap ini berhubungan dengan proses pengumpulan data yang biasanya merupakan proses pencatatan data ke dokumen.
2. Input Tahap ini merupakan proses pengumpulan data yang biasanya merupakan proses pemasukan data kedalam proses komputer lewat alat input (Input device).
3. Processing tahap ini merupakan proses pengolahan data yang sudah dimasukan oleh alat proses (processing device) yang dapat berupa proses perhitungan, mengklasifikasikan, mengurutkan dan mengendalikan atau mencari dari penyimpanan.
4. Output tahap ini merupakan proses dari distribusi output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.
5. Distribution Tahapan ini merupakan proses distribusi output kepada pihak yang berhak membutuhkan informasi.
6. Storage tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan ke penyimpanan luar.

2.3.4 Pengertian Database.
Menurut Lia Kusyawanto dalam Bendri Nainggolan (2011:11) Basis Data (database) adalah ”pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Database dimaksudkan unruk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas”.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem, yaitu suatu sistem informasi yang mengimplementasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi.

2.3.5 Pengertian Program Aplikasi.
Application Software, perangkat lunak aplikasi, disebut juga program aplikasi. Perangkat lunak yang siap digunakan untuk keperluan tertentu. Perangkat lunak aplikasi merupakan bagian perangkat lunak yang sangat banyak dijumpai dan terus berkembang.
Program aplikasi adalah :
a. Adalah program komputer yang ditulis dalam suatu bahasa pemograman dan dipergunakan untuk menyelesaikan masalah tertentu.
b. Melakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan user.
c. Merupakan salah satu tipe dari software komputer.
(http://ivan_maurits.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3952/Bab+III+APLIKASI+KOMPUTER.pdf)
Program merupakan kumpulan instruksi yang akan dijalankan oleh pemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah sistem komputer berfikir diatur oleh program ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah diterjemahkan kedalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada instruksi
Contoh program aplikasi adalah pengolah kata, program-program database, browser web,alat pembangunan, menggambar, melukis, dan program editing gambar serta program komunikasi.

2.4 Tingkatan Sususnan Organisasi Data
Sebelum menciptakan atau membentuk suatu database, data mempunyai tingkatan mulai dari karakter-karakter (characters), item data (data item atau field),record,file kemudian database.
Tingkatan susunan organisasi, Jogianto(2005) adalah:
1. Karakter-karakter
Karakter merupakan bagian data yang terkecil,dapat berupa karakter numerik,huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data.
2. Field
Field menggambarkan suatu attribute dari record yang menunjukan suatu item data.
3. Record
Record yaitu kumpulan dari field yang menggambarkan suatu unit dari data tertentu atau sekumpulan data item yang berhubungan secara logika dari suatu objek.
4. File
File merupakan kumpulan dari record yang menggambarkan suatu kesatuan yang sejenis.
5. Database
Database adalah kumpulan dari file yang membentuk satu kesatuan tertentu atau suatu kumpulan data terhubung yang tersimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa adanya suatu kerangkapan data sehingga mudah untuk digunakan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan kepada program yang digunakan, data disimpan sedemikian rupa sehingga apabila penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat juga dilakukan dan mudah dan terkontrol.
Dari defenisi diatas maka tingkatan susunan organisasi data menurut penulis terdiri dari type data (yang berupa karakter dan numeric),field,record,file dan database.
2.5 Komponen – komponen Sistem Informasi
Sistem database merupakan sistem penyusunan data yang saling terpadu yang mempunyai komponen-komponen sebagai berikut :
a. Database (basis data) adalah kumpulan file-file yang saling berhubungan atau berelasi, sehingga membentuk suatu database.
b. Software (perangkat lunak) adalah perangkat lunak yang digunakan dalam suatu sistem database. Misalnya :MYSQL,Postgre,ORACLE dll.
c. Hardware (Perangkat keras ), merupakan perangkat keras yang digunakan dalam sistem database yaitu unit pusat pengolah (Center Processing Unit atau CPU), unit penyimpanan (Storage Unit),Keyboard,Monitor,Printer dll.
d. Brainware (Manusia), merupakan elemen penting pada sistem database yang terdiri dari sistem enginer, administrator database, programer dan pemakai terakhir.
e. Procedures merupakan prosedur yang digunakan dalam database.
2.6 Model Database
Model database menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam database. Model data menunjukan hubungan logika antara elemen data atau suatu cara untuk menjelaskan bagaimana pemakai dapat melihat data secara logical.
Model database umum :
1. Flat Files
File sistem operasi yang record dalam filenya tidak berisi informasi tentang struktur file atau hubungan antar record yang dikomunikasikan ke aplikasi yang menggunakannya.
2. Hierarchical Model
Model ini menyusun record-record dalam suatu hirarki seperti struktur suatu organisasi.

3. Relational Model
Model ini berusaha mengatasi masalah pada model sebelumnya yang tidak fleksibel. Database mampu menghubungkan record-record yang dibutuhkan.
4. Object-Oriented Model
Model ini berusaha untuk menjawab kesulitan DBMS untuk mengatasi tipe data yang kompleks seperti file citra, file gambar dan file video.
(http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/databasefundamental.pdf)
Dari defenisi model adalah uraian dari sebuah desain data yang memuat adanya reasi konsep logika dari data tersebut.

2.7 Sekilas Tentang PHP
2.7.1 Pengertian PHP
HP (akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun aplikasi web. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. Blog, Toko Online, CMS, Forum, dan Website Social Networking adalah contoh aplikasi web yang bisa dibuat oleh PHP.
PHP adalah bahasa scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan mempunyai akhiran “.php”.
(http://ilmukomputer.org/2009/03/28/pengenalan-php/ 24 Oktober 2012 jam 23:31).
2.7.2 Sejarah PHP
PHP ditulis (diciptakan) oleh Rasmus Lerdorf, seorang software engineer asal Greenland sekitar tahun 1995. Pada awalnya PHP digunakan Rasmus hanya sebagai pencatat jumlah pengunjung pada website pribadi beliau. Karena itu bahasa tersebut dinamakan Personal Home Page (PHP) Tools. Tetapi karena perkembangan nya yang cukup disukai oleh komunitas nya, maka beliau pun merilis bahasa PHP tersebut ke publik dengan lisensi open-source. Saat ini, PHP adalah server-side scripting yang paling banyak digunakan di website-website di seluruh dunia, dengan versi sudah mencapai versi 5.4.18 dan statistiknya terus bertambah (www.php.net/usage.php).

BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang Masalah

Sistem informasi menurut Alter adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi/08 November 2011). Dengan menggunakan sistem informasi yang memadai, maka proses pemantauan keadaan komputer labor STMIK Indonesia akan memberikan kemudahan bagi petugas labor dalam menangani masalah yang terjadi pada komputer labor, dan pada umumnya kepada STMIK Indonesia itu sendiri. Sistem Informasi yang bagus akan berpengaruh terhadap perguruan tinggi itu sendiri, yaitu pihak perguruan tinggi mempunyai nilai plus karena sudah memakai sistem informasi.
 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Indonesia merupakan salah satu lembaga pendidikan yang melakukan berbagai upaya untuk menghasilkan lulusan – lulusan yang handal dalam bidang komputer yang sesuai dengan perkembangan Teknologi Komputer dan Sistem Informasi saat ini serta mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik.
Untuk memperoleh perguruan tinggi yang unggul maka Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor STMIK Indonesia harus menetapkan kriteria-kriteria yang sesuai dan juga harus dipersiapkan dengan semaksimal mungkin. Dengan sangat berperannnya sistem informasi yang di terapkan di Instansi pendidikan terutama untuk STMIK Indonesia. Dengan adanya perkembangan sistem informasi dapat membantu petugas labor STMIK Indonesia dalam pemantauan keadaan komputer labor STMIK Indonesia yang mencakup :
      1. Informasi Kerusakan Komputer.
      2. Informasi Jumlah Komputer.
      3. Informasi Jumlah Komputer yang kondisi baik.
      4. Informasi tipe dan merek komputer yang sering terjadi kerusakan.
      5. Informasi merk dan spesifikasi komputer yang digunakan di labor.
Belum ada jadwal rutinitas untuk mengecek komputer labor secara berkala. Oleh sebab itu sering terjadi penumpukan kerusakan pada komputer labor. Dengan adanya penumpukan seperti ini dapat menghambat proses kegiatan pembelajaran mahasiswa STMIK Indonesia Padang. Dengan tidak adanya jadwal rutinitas juga dapat menyebabkan kerusakan pada komputer semakin parah bahkan tidak jarang sampai tidak bisa digunakan lagi.

Hingga saat ini belum ada program aplikasi yang dapat mengatasi masalah Perawatan komputer labor STMIK Indonesia Padang. Dengan belum adanya program aplikasi untuk memantau dan mencatat Perawatan komputer labor, sangat menyulitkan bagi teknisi untuk memantau kerusakan dan membuat laporan. Misalnya dalam pembuatan laporan jumlah komputer yang rusak dalam satu bulan, untuk mengetahui merek komputer yang sering rusak dalam satu bulan, ini masih belum bisa dilakukan karena belum adanya program aplikasi Perawatan.
Dokumen dan pengarsipan masih disimpan secara manual mengakibatkan dokumen tidak tersusun dengan rapi, akibat sering kehilangan data dan kesulitan dalam pencarian data yang dibutuhkan.
Untuk itu perlu dirancang suatu Sistem Informasi yang dapat memberikan informasi yang berkualitas dan data yang tersimpan dengan rapi, serta bisa dibutuhkan kapan saja. Sementara di STMIK Indonesia belum menggunakan sistem informasi Perawatan untuk memantau keadaan komputer labor, maka dari itu diangkat kasus tersebut kedalam skripsi dengan judul “Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor STMIK Indonesia

    1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dan wawancara yang dilakukan dengan bagian teknisi dan karyawan labor STMIK Indonesia, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
  1. Belum ada jadwal rutinitas pengecekan komputer labor.
  2. Belum ada aplikasi pemantau kerusakan komputer labor.
  3. Pengarsipan dokumen pencatatan Perawatan kompter labor yang tidak rapi dan tersusun


    1. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian dan pembahasan agar tidak melenceng dari pembahasan maka perlu dibatasi masalah meliputi :
Informasi kerusakan komputer, pemantauan komputer labor secara real time, Informasi jumlah komputer, informasi jumlah komputer yang kondisi baik, informasi tipe dan merek komputer yang sering terjadi kerusakan, Informasi merk dan spesifikasi komputer yang digunakan di labor.
    1. Rumusan Masalah
Sistem Informasi yang bagaimanakah yang dapat dirancang untuk dapat memantau dan memberi informasi kerusakan komputer labor STMIK Indonesia.
    1. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang di lakukan adalah :
  1. Untuk mempermudah petugas labor memantau posisi komputer yang rusak.
  2. Untuk memudah dalam mengetahui merk komputer yang sering bermasalah atau tidak.
  3. Untuk mempermudah petugas labor dalam membuat laporan pengolahan dan pencatatan data komputer labor.
  4. Untuk mempermudah membuat laporan keadaan komputer labor per priode dengan lebih cepat.
  5. Merancang dan memperbaiki sistem dengan menggunakan penerapan perkembangan teknologi, sehingga memudahkan dalam proses pencatatan Perawatan komputer labor STMIK Indonesia.
  6. Untuk mempermudahkan dalam pencarian data komputer labor.
  7. Untuk mempermudah user dalam penyampaian keluhan tentang kendala yang terjadi pada komputer labor.
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah :
  1. Penulis dapat menuangkan ilmunya ke dalam bentuk skripsi.
  2. Waktu dalam membuat laporan Perawatan komputer labor STMIK Indonesia lebih efisien.
  3. Kesalahan dalam proses pembuatan laporan Perawatan komputer labor STMIK Indonesia menjadi minimum.
  4. Pengarsipan dokumen Perawatan komputer labor menjadi lebih rapi dan tersusun.
  5. Penerimaan informasi menjadi lebih akurat dan jelas.
  6. Perawatan komputer labor menjadi lebih teratur dan terjadwal.
    1. Metode Penelitian
Dalam proses pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penyelesaian Skripsi ini, yang menggunakan metode sebagai berikut :
  1. Penelitian Wawancara (Interview), Yaitu pembuatan laporan ini dilaksanakan dan dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak bagian labor STMIK Indoneisa.
  2. Penelitian Kepustakaan (Literatur), Yaitu pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang kami dapatkan dari para pengajar dan referensi-referensi berupa buku yang kemudian kami tuangkan dalam pembuatan sistem ini.
  3. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu suatu metode riset langsung pada obyek permasalahan yang sebenarnya dalam hal ini dilakukan wawancara dan mempelajari atau menganalisa sistem yang sedang berjalan serta kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat membatu dalam mengembangkan sistem yang telah ada menjadi sistem yang lebih bermanfaat dan lebih optimal.
  4. System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (Perawatan). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle)” (http://id.wikipedia.org/wiki/SDLC ,22 Oktober 2012).
SDLC menurut Ardian Agung Yulianto (2009:13) adalah :
System Development Life Cycle disingkat dengan SDLC. SDLC merupakan siklus pengembangan sistem. Pengembangan sistem teknik (engineering system development). SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam empat kegiatan utama, yaitu initiation, analysis, design dan implementation. Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable). SDLC didefinisikan oleh Departemen Kehakiman AS sebagai sebuah proses pengembangan software yang digunakan oleh analyst system, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi. SDLC mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan, kepemilikan (user ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan software. Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan menghasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efsien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan lebih lanjut.”
  1. Hardware dan Software Pendukung
    1. Perangkat Keras (Hardware)
Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor merupakan aplikasi yang berbasis web, sehingga memerlukan perangkat keras degan spesifikasi tertentu untuk menjalankan aplikasi ini supaya aplikasi bisa bekerja dengan baik dan optimal.
Spesifikasi kerangkat keras PC yang digunakan :
Prosessor : Minimal Intel Atom dengan kecepatan 1.0 Ghz
Memory : Minimal 512 Megabyte
Storage : Minimal Hardisk Standard (160 GB).
Spesifikasi diatas hanya untuk melakukan pengujian sistem, jika untuk penggunaan sistem secara optimal disarankan menggunakan komputer yang didesain khusus untuk server.
    1. Perangkat Lunak (Software)
Dalam memabangun Sistem Informasi Perawatan Komputer labor, memerlukan beberapa perangkat lunak (software) pendukung, berikut perangkat lunak (software) yang dibutuhkan :
  • Sistem Operasi
Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor merupakan aplikasi opensource dan multi platform, jadi Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor dapat menggunakan bermacam-macam sistem operasi diantaranya Windows,Linux, ataupun MacOS. Pada implementasi penulis menggunakan Linux dengan distro Ubuntu versi 11.10. Situs Resmi Ubuntu : www.ubuntu.com
  • Mysql
Mysql merupakan software opensource yang berfungsi sebagai database (data store) penyimpanan data Sistem Informasi Perawatan komputer Labor. Pada saat ini mysql telah mencapai versi 7.3 namun pada implementasi penulis menggunakan mysql versi 5.0. Jadi diharapkan pada pengguna aplikasi Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor menggunakan mysql versi 5.0 atau lebih. Situr resmi mysql : www.mysql.com
  • Aphace
Aphace merupakan software yang berbasis server yang akan menjalankan Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor, Saat ini aphace sudah mencapai versi 2.4.3 pada implementasi penulis menggunakan aphace versi 2.2.2 Situs Resmi Aphace : www.aphace.org
  • PHP
PHP merupakan bahasa pemograman yang berbasis server (server side). Penulis menggunakan bahasa pemograman PHP dalam proses pengolahan dan pemrosesan data dalam sistem informasi Perawatan komputer labor. Saat ini PHP telah merilis versi 5.4.8, pada implementasi penulis menggunakan PHP versi 5.3.8. Jadi untuk menjalankan sistem informasi Perawatan komputer labor disarankan menggunakan versi 5.3.8 atau yang lebih tinggi. Situs Resmi PHP : www.php.net
  • jQuery
Sistem Informasi Perawatan Komputer labor juga dibangun menggunakan bahasa pemograman javascript, penulis menggunakan library jQuery sebagai library pembantu. Minimal versi 1.7.1 Situs resmi jQuery: www.jquery.com
  • Sofware Editor
Dalam membangun Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor dapat dibangun dengan berbagai software editor seperti Notepade, Notepade++, EditPlus, Dreamwever, Geany, phpEdit dll, untuk versi dapat menggunakan semua versi. Pada implementasi penulis menggunakan Geany versi 0.20 untuk sistem operasi linux.
  • Software Browser

Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor dioperasikan melalui perangkat lunak browser. Perangkat lunak yang mendukung seperti Mozzila Firefox, Internet Explorer, Google Crome, Safari, Opera dll. Sistem Informasi Perawatan Komputer Labor akan lebih baik dijalankan pada pada versi 3.0 atau yang lebih tinggi.

SISTEM INFORMASI PERAWATAN KOMPUTER LABOR STMIK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Penulis ucapkan syukur kepada Allah SWT tuhan sekalian alam, dengan rahmat dan nikmatnya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, dan tidak lupa pula sholawat dikirimkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena berkat perjuangan beliau kita dapat menjalani kehidupan yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat luarbiasa seperti yang kita lihat dan rasakan saat ini.
Tujuh bulan yang lalu penulis mengajukan judul “SISTEM INFORMASI PERAWATAN KOMPUTER LABOR STMIK INDONESIA PADANG” dan hari ini penulis berhasil menyelesaikan karya tulis ini. Dalam penulisan karya ini tentu penulis tidak bekerja sendiri, banyak pihak yang telah ikut serta dalam menyelesaikan karya tulis ini, baik yang secara materi, pemikiran maupun do’a dan semangat yang terus menjulang penulis untuk selalu giat menyelesaikan karya tulis ini.
Untuk itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat :
  1. Bapak H. Irman Gusman, SE, MBA selaku Ketua Yayasan Amal Bakti Mukmin Indonesia Padang
  2. Ibuk Prof. Dr. Hj. Safni, M.Eng selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Padang.
  3. Bapak Ir. H. M. Amrin Lubis, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberi pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
  4. Bapak Rusdisal Rusmi, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang tidak bosan-bosan nya meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
  5. Bapak Arman, S.Kom selaku Kepala Labor STMIK Indonesia Padang yang telah banyak memberi arahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
  6. Bapak/Ibuk Dosen, Staf, Karyawan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Padang.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini bukanlah suatu karya tulis yang sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun dan memperbaiki karya ini demi kebaikan dan kemajuan kita pada umumnya dan khusus buat penulis untuk memperbaiki karya-karya penulis berikutnya.

Padang, 1 November 2012



Penulis